Sesuatu yang pasti, cepat atau lambat akan dialami setiap manusia bernama kematian.
"Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendapatkanmu, meskipun kamu berlindung di dalam benteng yang tinggi nan kokoh..." (QS. An Nisa ayat 77).
Sebelum ia datang menghampiri, ada baiknya kita merenungi hidup yang kita jalani. Bertanya pada diri, sebelum Malaikat mencabut nyawaku nanti... Apakah aku menyakiti hati orang lain? Amal apa yang sudah aku kerjakan? Sudahkah aku berperilaku baik? Sudahkah aku membaca Alquran? dan berbagai pertanyaan lain
Semuanya harus dipersiapkan, karna laporan pertanggungjawaban kepada Allah sama sekali tidak bisa dimanipulasi, mulut kita terkunci. Mana bisa ngeles. Tangan, Mata, Kaki dan organ tubuh lainnya akan mengatakan yang sejujurnya. Kemana kaki ini pernah melangkah, apa yang sudah dilihat oleh mata, apakah tangan ini sudah membantu yang lain dan lain lain.
Tiba waktunya nanti, kita mau meninggal dalam kondisi seperti apa? Masih dalam keadaan maksiat kah atau beriman. Mari kita merevisi kembali tujuan hidup kita yang mungkin terlalu fokus duniawi. "Akhirat dan dunia itu ibaratkan magnet, jika menarik satu sisi maka sisi yang lain akan melemah".
Sebenarnya takaran rezeki, jodoh, dan sebagainya telah ditentukan oleh Allah SWT, hanya saja kita diminta memilih cara mendapatkannya seperti apa. Misalnya Allah sudah menetapkan kita akan mendapatkan uang 50 juta, mau cara cepat yaitu korupsi ataukah cara halal namun prosesnya lama. Semuanya tergantung kita mau memilih apa.
Saat menentukan pilihan tersebut, hal yang harus selalu kita ingat adalah bagaimana jikalau ia datang saat kita sedang menjalani pilihan yang kita pilih. Jika pilihannya jalan yang tidak diajarkan dalam agama, tentu kita akan sangat menyesal dan sebaliknya jika kita memilih jalan halal, akan ada kemewahan surga yang menanti kita disana
2 Komentar
Baik buruk, halal haram. Semuanya telah ada, tinggal manusia yang telah diberikan akal untuk memilih.. wihh mencerahkan nih.
BalasHapusBtw, liat postingan ini ke inget lagu chrisye 'tangan dan kaki berbicara' cukup merending sih denger laguny, kalo gak salah si inspirasinya dari surah yasin
weh baru tau ada lagu itu🥺
HapusAkan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Ke mana saja dia melangkahnya