Seusai menulis buku seni tinggal di bumi, bulan Ramadhan lalu teh Qoonit merilis buku Nyala Semesta. Alhamdulillah saya berkesempatan membaca bukunya secara gratis, alias hasil pinjaman dari teman.
Buku Nyala Semesta
Jika buku seni tinggal di bumi kemarin teh Qoonit mengajak kita untuk menyelami seni tinggal di bumi, menuntaskan permasalahan pribadi. Kali ini ia mengajak kita untuk lebih peka terhadap permasalahan ummat, yang dalam kasus ini adalah negara Palestina.
Novel karangannya tersebut bercerita tentang kehidupan suatu keluarga di Palestina. Keluarga itu terdiri dari Khalid sebagai ayah, Hanah sebagai Ibu, dan empat orang anak bernama Mushab, Hasan, Yusuf dan Maryam. Novel bergenre action thiller ini terfokus pada kehidupan Mushab, anak laki-laki Khalid yang terkenal sebagai anak yang pintar dan memiliki tekad kuat untuk membebaskan Palestina dari dekapan Israel. Namun setelah ia menempuh pendidikan di Turki, ia seperti tidak menemukan jati dirinya yang dulu, tekad yang ingin membebaskan Israel. Justru ia menjadi duri di tanah kelahirannya sendiri. Ia tergabung dalam pasukan Mossad. Sementara sekeluarganya masih ngos-ngosan berjuang, Khalid dengan perannya dalam pemerintahan, Yusuf dengan tim medisnya, Hasan dengan kameranya untuk menyuarakan apa yang terjadi di Palestina, Hanah dan Maryam dengan doanya.
Sama seperti novel seni tinggal di bumi, novel ini juga menayangkan kembali kisah sejarah sahabat Rasulullah. Contohnya dalam percakapan Hanah ketika Maryam bosan dengan memakan roti. Ia menceritakan bagaimana kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq sehingga diberi kunci Palestina dan kisah Abu Ubaidah seorang gubernur Syam yang rumahnya petak kecil.
Kesederhanaan adalah Kunci Kemenangan
Secara keseluruhan, pesan tersurat dan tersirat dari novel ini adalah mengajak kita untuk berkontribusi terhadap permasalahan ummat dengan keahlian yang kita miliki, tak peduli apakah nanti berpengaruh besar atau hanyalah sekecil debu. Kita harus selalu menyuarakan kebaikan. Contohnya merepost kejadian yang terjadi di Palestina, ikut menyebarkan seruan donasi, dan masih banyak lainnya. Kalo bukan kita ambil peran, siapa lagi?
Yok ambil peran sekecil apapun itu:)
0 Komentar