Identitas Buku
Sinopsis Buku Merindu Baginda Nabi
Awan putih yang bergerombol itu seumpama kumpulan jutaan malaikat yang sedang berzikir dalam diam. Gadis berjilbab merah marun itu menyeka air matanya sambil memandang ke luar jendela pesawat yang dinaikinya. Ada kerinduan yang menggelegak dan membara dalam dadanya. Kerinduan kepada Baginda Nabi, menyatu dengan kerinduan kepada abah dan umminya, serta teman-temannya, anak-anak yatim di Darus Sakinah sana.Diam-diam ia merasa iri dengan abahnya. Bagaimana abahnya bisa memiliki rasa rindu sedemikian dalam kepada Baginda Nabi Saw. Ia berharap suatu saat juga memiliki rasa rindu seperti itu. Rasa rindu nan dahsyat yang hanya dikaruniakan oleh Allah kepada hamba-hamba terpilih.
Review
Pada bagian sampul depan buku terdapat tulisan "Novel Pembangun Jiwa". Setelah membaca sampai halaman terakhir, pernyataan tersebut benar adanya. Sosok Rifa, seorang perempuan yang pertama kali melihat dunia harus berada pada tempat pembuangan. Masa lalu yang menyedihkan, tak menjadikannya pribadi yang menggerutui nasib. Ada banyak sekali syukur yang keluar dari mulutnya. Ia merasa, Sang Pencipta begitu menyayanginya.
Sosok Rifa bisa dibilang sosok yang jarang ditemui, seorang yang cerdas, ramah, baik, dan selalu bersyukur. Hal ini bisa digambarkan dari kejadian yang menimpanya, ketika harus menerima keadaan kakinya yang lumpuh. Semua kepribadian Rifa tak lekang dari pengaruh kedua orang tua angkatnya yang selalu menanamkan nilai-nilai Islami.
Abahnya, Pak Nur kerap berpesan:
"Hidup ini tentang berjuang. Berjuang untuk dekat kepada Allah. Ada banyak macam bentuknya namun muaranya hanya satu yaitu ridha Allah."
Apabila kita melihat dari judul besarnya yaitu merindu Nabi Muhammad SAW, mungkin kita akan berpikir isi novel ini banyak menceritakan kisah Rasulullah. Akan tetapi, pada kenyatannya tidak terlalu banyak dan justru kisah kehidupan Rifa lah yang diangkat lebih banyak.
0 Komentar